Kajian Fath al-Muin I/265-266: Shalat Tarawih, Empat Rakat Satu Kali Salam Tidak Sah?

Rabu, 09 Mei 2018


(و ) صلاة ( التراويح ) وهي عشرون ركعة بعشر تسليمات في كل ليلة من رمضان لخبر من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Shalat tarawih berjumlah 20 rakaat dengan 10 kali salam dan dilaksanakan setiap malam pada bulan Ramadhan, karena adanya sebuah hadits:
من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: “Barangsiapa yang melakukan qiyam (di Bulan) Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan (pahala Allah), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

 ويجب التسليم من كل ركعتين فلو صلى أربعا منها بتسليمة لم تصح بخلاف سنة الظهر والعصر والضحى والوتر

Dalam shalat tarawih harus dilakukan salam setiap dua rakaatnya. Sehingga jika dikerjakan empat rakaat satu salam, maka shalatnya tidak sah. Berbeda dengan shalat sunnah qabliyah/ba’diyah dzuhur, qabliyah ashar dan dhuha yang diperbolehkan empat rakaat satu salam atau shalat witir yang diperbolehkan tiga rakaat satu salam.
 وينوي بها التراويح أو قيام رمضان وفعلها أول الوقت أفضل من فعلها أثناءه بعد النوم خلافا لما وهمه الحليمي
Orang yang melakukan shalat tarawih harus berniat melakukan shalat tarawih atau qiyam Ramadhan (artinya tidak sah sebagai shalat tarawih hanya berniat shalat sunnah saja tanpa menyebutkan jenis shalatnya). Dan mengerjakan shalat tarawih di awal waktu lebih utama daripada mengerjakannya di tengah-tengah waktu dana tau setelah tidur. Berbeda dengan apa yang disalahpersepsikan oleh Al-Hulaimy.
 وسميت تروايح لأنهم كانوا يستريحون لطول قيامهم عند كل تسليمتين وسر العشرين أن الرواتب المؤكدة في غير رمضان عشر فضوعفت فيه لأنه وقت جد وتشمير
Disebut shalat Tarawih (yang secara Bahasa berarti beberapa kali istirahat), karena orang yang mengerjakannya beristirahat setiap selesai dua kali salam disebabkan lamanya berdiri. Sirr atau rahasia angka 20 (rakaat) adalah karena shalat Sunnah rawatib yang muakkad pada selain Ramadhan adalah 10 rakaat. Maka dikali lipat di bu8lan Ramadhan menjadi 20, karena bulan Ramadhan adalah waktu berusaha keras dan bersungguh-sungguh.
 وتكرير قل هو الله أحد ثلاثا ثلاثا في الركعات الأخيرة من ركعاتها بدعة غير حسنة لأن فيه إخلالا بالسنة كما أفتى به شيخنا
Mengulang surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali pada setiap rakaat terakhir dari beberapa rakaat shalat tarawih adalah bid’ah yang tidak bagus, karena mengandung unsur mencederai Sunnah seperti yang difatwakan oleh guru kami.

Kajian Fath al-Muin hal: 265-266
Oleh: Abu Alief

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
 
 

Total Tayangan Halaman

Apa pendapat anda tentang Blog Kang Nur?

 
Copyright © Blog Kang Nur